Berikutini yang termasuk komponen utama dari hard disk, kecuali SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah
– Berikut ini adalah jawaban dari soal TVRI yang berbunyi “Jelaskan komponen dan cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro!“. Kalimat tersebut merupakan salah satu soal untuk siswa-siswi SMP dalam program Belajar dari Rumah TVRI hari Rabu, 4 November 2020. Jelaskan komponen dan cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro! Pada materi kali ini, para siswa-siswi SMP akan diajak untuk menonton video menarik tentang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yang tayang di TVRI pada pukul – WIB. Ada beberapa soal yang diberikan dalam materi kali ini, salah satunya berbunyi “Jelaskan komponen dan cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro!”. Soal dan Jawaban TVRI 4 November 2020 SMPPertanyaanJawaban Soal dan Jawaban TVRI 4 November 2020 SMP Pertanyaan 1. Kondisi air seperti apakah yang berpotensi menjadi sumber energi listrik? 2. Jelaskan komponen dan cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro! 3. Kemukakan keunggulan pembangkit listrik tenaga mikrohidro! Apa saja manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari? Jawaban 1. Kondisi air yang berpotensi menjadi sumber energi listrik adalah tempatnya yang tinggi dengan aliran air yang besar dan deras. 2. Komponen pembangkit listrik tenaga mikrohidro Bendungan pengalihSaluran pembawaBak pengendapBak penenangPipa pesat Cara kerjanya adalah bendungan pengalih berfungsi untuk mengalirkan aliran air dari sungai ke bak pengendap. Sedangkan saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dengan ketinggian yang konstan. Bak pengendap berfungsi untuk memisahkan partikel pasir dari air. Air kemudian mengalir ke bak penenang untuk tahap akhir pemisahan kotoran dari air. Air yang sudah bersih kemudian mengalir melalui pipa pesat ke arah turbin yang posisinya berada di bawah. Turbin memutar generator dan kemudian menghasilkan listrik. 3. Keunggulan pembangkit listrik tenaga mikrohidro Menghasilkan listrik bagi tempat terpencilBeroperasi 24 jamMudah dibangunRamah lingkunganBiaya operasional rendah Manfaatnya sangat jelas yaitu sebagai penerangan, menyalakan alat-alat rumah tangga, dan lain-lain. —————————————– Itulah jawaban dari soal TVRI yang berbunyi “Jelaskan komponen dan cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro!”, semoga bermanfaat.
Dibawah ini yang bukan merupakan karakter yang dimiliki oleh pemuda yang mau melakukan perubahan adalah? Perhatikan teks bacaan berikut! Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatera Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847.
Saat ini telah banyak dilakukan berbagai riset dan pengembangan untuk memakai sumber daya alam yang ramah lingkungan dalam pemanfaatannya. Salah satunya adalah pemanfaatan untuk menghasilkan energi listrik. Bahan yang digunakan merupakan sumber daya yang dapat diperbarui, misalnya pemanfaatan dalam potensi aliran air. Pemanfaatan jenis ini disebut dengan pemanfaatan mikrohidro. Pemanfaatan mikrohidro biasanya dilakukan di pedesaan dengan memanfaatkan aliran air pada sungai, air terjun, hingga saluran irigasi. Berikut ini artikel lengkap yang akan membahas mikrohidro. Mikrohidro adalah suatu instalasi pembangkit listrik tetapi dalam skala kecil dengan menggunakan sumber daya berupa aliran air sebagai tenaga penggeraknya untuk menghasilkan listrik. Air yang dapat digunakan adalah air dengan ketinggian head dan kapasitas aliran tertentu. Pembangkit listrik tersebut lazim disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 09/PRT/M/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Pemanfaatan Infrastruktur Sumber Daya Air untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air/ Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro/ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dijelaskan definisi dari PLTMH. PLTMH adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga dari aliran atau terjunan air, waduk atau bendungan, atau saluran irigasi yang pembangunannya bersifat multiguna dengan kapasitas kurang dari 1 MW satu Megawatt. Kapasitasnya tidak lebih besar daripada Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA sehingga dapat dijadikan energy alternatif. Namun, tetap menggunakan sumber daya yang sudah ada di alam yaitu air. Oleh karena itu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH sangat potensial untuk dikembangkan terlebih di Indonesia mengingat jumlah sungai dan air terjun yang banyak. Pemanfaatan ini juga dapat dilakuan dalam rangka menghemat energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN. Selain itu, karena menggunakan sumber daya alam akan menghasilkan tenaga listrik dengan ramah lingkungan. Pengertian lainya, PLTMH merupakan pembangkit listrik dengan air sebagai bahan utama untuk menghasilkan daya. Kapasitas daya yang mampu dihasilkan tidak lebih besar daripada Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan output sebesar dibawah 500 kW. Daya yang dihasilkan tidak terlalu besar sehingga hanya mampu memasok listrik dengan jumlah sedikit. Selain itu, pembangkit listrik ini juga sering disebut sebagai white resources. Jika diterjemahkan hasilnya adalah energi putih. Maksud dari energi putih ini adalah pembangkit listrik menggunakan sumber daya yang ada di alam dan bersifat ramah terhadap lingkungan. [read more] 2. Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH Pembangkit listrik yang sedang dalam pengembangan dan riset lebih lanjut ini memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan daripada pembangkit listrik lainnya. Salah satunya adalah sumber daya yang digunakannya merupakan air yang berpotensi jumlahnya melimpah di alam. Selain itu, sumber daya alamnya merupakan sumber daya alam yang terbarukan energi alternatif melalui siklus air yang terus-menerus berkelanjutan. Tidak aneh jika pembangkit listrik ini disebutkan sebagai pembangkit listrik ramah lingkungan. Di dalam pemanfaatannya tidak ada limbah atau emisi gas lainnya yang dihasilkan. Sehingga dalam segi kebutuhan bahan tergolong murah serta tidak menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan yang juga dinyatakan oleh International Energy Agency di Paris. Efisiensi yang dihasilkan juga termasuk tinggi yaitu 75% hingga 80%. Ramah lingkungan yang dimaksud juga termasuk tidak ada pencemaran udara atau menimbulkan kebisingan yang mengganggu masyarakat. Jika dibandingkan dengan menggunakan bahan dari fosil, biaya operasional serta pemeliharaan yang diberikan juga lebih murah. Melalui PLTMH, masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi dalam meningkatkan nilai suatu sumber daya alam sehingga tidak lagi dikonsumsi dengan semena-mena. Hal ini juga akan terbentuk hubungan yang baik antara hutan dengan masyarakat sehingga dapat timbul kesadaran secara mandiri untuk menjaga fungsi hutan sebagaimana mestinya agar hutan juga tetap lestari. Masyarakat setempat dapat mengelola sendiri pembangkit listrik tersebut untuk keperluan mereka dan nantinya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perekonomian juga sosial budaya. Hal ini tentunya demi terciptanya kondisi masyarakat yang lebih sejahtera. Pembangunan PLTMH diharapkan tidak hanya sebatas menghasilkan listrik bagi masyarakat tetapi juga menstimulan untuk terwujudnya pemberdayaan masyarakat yang lebih kooperatif hingga peningkatan pendapatan. PLTMH juga dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi masalah listrik di daerah pedesaan yang tidak mampu dijangkau oleh Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Sehingga, tidak ada alasan untuk masyarakat desa khususnya pedalaman tidak mendapatkan listrik yang layak untuk memudahkan aktivitas sehari-hari mereka. Bahannya yang digunakan berasal dari sumber daya alam menyebabkan hasil sampingannya berupa air dapat dimanfaatkan untuk irigasi kegiatan pertanian. Sehingga dapat berkolaborasi dengan pertanian. Tidak hanya itu, air ini tetapi juga dapat digunakan untuk keperluan budidaya ikan. Selain itu, pembangkit lisrik ini juga memaksimalkan fungsi daerah tangkapan air dan mengajak masyarakat untuk memeliharanya agar air tetap tersedia secara berkelanjutan untuk keperluan pembangkit listrik. Jika dibandingkan dengan tenaga diesel, pembangkit listrik jenis ini lebih mudah untuk mendapatkan bahannya dan dekat dengan masyarakat. Bahkan memiliki kemungkinan yang lebih besar dibandingkan tenaga diesel untuk ditemukan pada lokasi terpencil sekalipun. 3. Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH Meskipun memiliki banyak kelebihan, tentunya terdapat beberapa kekurangan dalam penerapannya. Misalnya, walaupun biaya operasional dan pemeliharaannya terbilang murah, tetapi cukup mahal dalam biaya investasinya. Terhitung mahal dalam biaya investasi karena sparepart yang digunakan juga termasuk mahal. Sosialisasi dan pendampingan yang kurang sehingga masyarakat tidak menyadari manfaatnya yang dapat berdampak positif bagi masyarakat. Debit aliran dan ketinggian air juga sangat berpengaruh terhadap kapasitas air listrik yang ditimbulkan. Permasalahannya adalah bila terjadi pada musim kemarau dan debit airnya akan menurun. Hal tersebut berpengaruh secara otomatis terhadap penurunan kapasitas listrik yang dihasilkan sedangkan aktivitas tetap berjalan dengan kebutuhan seperti biasanya. Daya listrik yang dihasilkan tidak lebih besar daripada Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro apalagi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Hal ini menyebabkan terbatasnya jumlah pelanggan dan daya yang dipakai. Apabila lebih dari batas maksimum akan menurunkan kualitas listrik sehingga perlu disesuaikan dengan jumlah dan kebutuhan pemakaian masyarakat di daerah tersebut yang apabila jumlah dan kebutuhannya tinggi akan kecil kemungkinan untuk menggunakan PLTMH. Lokasi PLTMH tidak boleh terlalu jauh dari masyarakat sebagai konsumen. Jika terlalu jauh malah akan menjadi tidak ekonomis. Hal ini akan menyebabkan terjadi kehilangan daya transfer energi listrik dalam jumlah banyak dan menyebabkan kerugian pada daya penghantar sehingga posisi pengguna dari PLTMH. Jarak yang disarankan maksimal sejauh 2 km dengan produksi daya tertentu untuk menghindari kehilangan daya. Sumber daya yang digunakan merupakan air yang berada di alam yang dalam pemikiran masyarakat seharusnya dapat diakses atau dimanfaatkan secara gratis untuk masyarakat. Pertimbangan sosial ini membuat kesulitan dalam menentukan tarif yang sesuai. Hal ini tidak selaras dengan biaya investasi dan harga sparepart yang tinggi. 4. Prinsip Kerja PLTMH Prinsip kerja dari PLTMH sendiri adalah mengubah energi potensial air menjadi energi listrik meskipun nantinya bentuk pembangkit listriknya beragam. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah harus membuat bendungan untuk suplai air yang teratur lengkap dengan pintu untuk membuka juga filter untuk menyaring sampah. Bendungan terletak pada dasar sungai yang terhindar dari banjir serta stabil. Cara kerjanya berpusat pada energi potensial air head. Energi potensial air didapatkan dari energi air yang berada pada ketinggian tertentu kemudian turun karena pengaruh gaya gravitasi. Energi ini kemudian berubah menjadi energi kinetik mengenai turbin yang dilengkapi dengan casing untuk diarahkan ke baling-baling yang kokoh dan disambung pada 2 buah piringan yang sejajar agar seimbang serta terbuat dari baja. Lalu, poros turbin berputar karena energi kinetik air tersebut berubah menjadi energi mekanik oleh kecepatan airnya dan kemudian dihubungkan menggunakan kopling agar dapat dihubungkan atau ditransmisikan ke generator. Kemudian generator akan menghasilkan energi listrik. Selanjutnya, energi listrik ini akan dialirkan ke rumah-rumah konsumen dan berbagai keperluan lainnya yang sebelumnya energi listrik telah memasukki sistem kontrol arus listrik. Sehingga dasar untuk menghasilkan energi listrik yang lebih efisien dan efektif adalah dengan cara meningkatkan ketinggian air untuk. Peletakkan generator dan turbinnya akan lebih baik jika berada pada rumah yang berbeda. Pondasi yang dibutuhkan oleh generator dan turbin juga terpisah dari rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah akibat getaran kemudian listrik dapat disimpan atau langsung dialirkan lewat kabel. Jenis generator yang dipakai juga ada yaitu generator induksi dan generator sinkron. Sistem transmisi yang digunakan juga lebih baik sistem transmisi langsung meskipun tetap saja bisa menggunakan sistem transmisi tidak langsung. Penggunaan sistem transmisi langsung karena lebih mudah untuk pemindahan gaya, lebih kompak, serta efisiensinya yang tinggi. Tetapi harus memiliki sumbu yang tepat lurus dengan putaran yang sama antara generator dan turbin yang dapat diatasi dengan menggunakan gearbox yang dapat mengubah rasio kecepatan rotasi. 5. Komponen PLTMH Terdapat beberapa komponen yang digunakan untuk membangun sebuah PLTMH. Komponen tersebut meliputi Dam atau Bendungan Bendungan merupakan bangunan dengan posisi melintang sungai. Fungsinya adalah untuk mengalihkan air ke bagian pembuka atau intake pada bagian sisi sungai. Air yang dialihkan tersebut kemudian akan masuk ke bak pengendap. Konstruksinya juga dibuat untuk mengontrol tinggi air di dalam sungai dengan signifikan agar tinggi muka air dapat dialihkan ke intake. Bak Pengendap Bak pengedap dalam bahasa inggris disebut settling basin yang berfungsi untuk pemindahan pasir dari air. Hal ini karena pasir dapat menyebabkan rusaknya komponen lainnya. Saluran Pembawa Komponen ini digunakan untuk mengalirkan air ke bak penenang. Pada skala yang kecil biasanya berupa bangunan terbuka. Saluran pembawa atau headrace juga berperan dalam menjaga stabilnya debit air. Bangunannya dibuat untuk menjaga elevasi air dengan cara mengikuti kontur dari sisi bukit. Bak Penenang Nama lainnya adalah headtank yang digunakan untuk pengatran perbedaan air yang keluar antara pipa pesat dan saluran pembawa. Bak penenang juga sebagai akhir pemisahan air dengan kotoran seperti pasir. Pipa Pesat Penstock atau pipa pesat berperan untuk mengalirkan air dari headtank ke roda air yang dikenal dengan turbin dengan elevasi yang lebih rendah. Turbin Turbin merupakan tempat berubahnya energi potensial yang dihasilkan air menjadi energi mekanik. Setiap air yang jatuh akan terjatuh ke bilah pada turbin sehingga turbin dapat berputar lalu perputarannya diteruskan ke generator yang terhubung dengan gearbox. Pipa Hisap atau Draft Tube Pipa hisap berperan agar tekanan aliran yang masih tinggi kembali ke tekanan atmosfer serta menghisap air. Generator Terdapat 2 jenis generator yaitu sinkron dan induksi. Generator mengubah energi mekanik yang sebelumnya diteruskan dari turbin dan diubah menjadi energi listrik. Perputaran turbin juga membangkitkan arus AC dari pergerakan elektron karena kumparan magnet yang berputar dalam generator. Panel Kontrol Panel kontrol adalah untuk menjaga agar mesin hanya bekerja pada batasan yang diperbolehkan. Panel kontrol juga berfungsi agar tegangan tetap stabil. Pengalih Beban Pengalih beban sistem kerjanya tergantung pada panel kontrol karena berfungsi untuk mengalihkan beban saat beban yang diperoleh dari pengguna mengalami penurunan. Beban ini disebut juga sebagai dummy atau beban sekunder. 6. Biaya Pembangunan Mikrohidro Pembangunan sebuah PLTMH dipengaruhi oleh ukuran kapasitas pembangkitnya. Jika kapasitas pembangkit yang digunakan lebih besa dalam pengoperasiannya, biaya pembangunannya juga akan mengalami penurunan. Sehingga, dibutuhkan pemanfaatan maksimal agar tidak menimbulkan kerugian. Biaya pembangunannya dihitung dengan satuan per kW. Pada kapasitas 40 kW hingga 50 kW dengan melakukan peningkatan kapasitas pembangkitnya akan menurun biaya pembangunannya dengan kisaran 17 juta rupiah hingga 16 juta rupiah. Hal ini dapat menjadi sumber informasi bila pembangunan PLTMH dilakukan oleh pihak swasta yang mendapatkan sumber dana dari luar pemerintah. Keuntungan yang dihasilkan bahkan dapat menarik pemerintah hingga investor. Jangka waktu untuk balik modal adalah 4 tahun. Jangka waktu pengembalian modal tersebut dapat terjadi pada investasi pada satu unit PLTMH yang memiliki kapasitas 1 MW sebesar US$ 2 juta. 7. Daerah yang Cocok Dibangun Mikrohidro Daerah yang sesuai untuk dibangun PLTMH adalah di daerah dengan banyak potensi air dan memiliki perbedaan tinggi air pada suatu alur sungai atau wilayah tertentu. Wilayah tersebut dapat berupa aliran sungai yang dapat dilakukan pembendungan, terjunan, ataupun alur sungai yang curam serta kondisi geografis dan topografi lingkungannya. 8. Potensi Mikrohidro di Indonesia Wilayah di Indonesia juga sesuai untuk penerapan PLTMH karena memiliki potensi pengembangan pembangkit listrik ini. Salah satunya karena kebutuhan pasokan energi listrik sangat besar untuk menunjang kegiatan industri yang saat ini sedang beroperasi. Energi listrik yang disebarkan merupakan energi yang berasal dari bahan baku tidak terbarukan sehingga semakin lama jumlahnya akan terus menipis. Padahal, jika dimaksimalkan lebih baik lagi, potensi air yang ada di Indonesia dapat menjadi solusi alternatif untuk pemenuhan pasokan energi listrik. Misalnya saja pada Waduk Saguling, Jatiluhur, dan Cirata. Potensi air yang dimilikinya diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa hingga Bali dan tentu saja menggunakan bahan baku yang terbarukan lebih ramah lingkungan. Jika dihitung kembali, potensi air yang ada di Indonesia untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik dapat mencapai kisaran kurang lebih MW. Berdasarkan Pikiran Rakyat 2007, dari MW listrik yang potensial dihasilkan dari air, hanya 10% yang sudah dimanfaatkan untuk kegiatan PLTMH yaitu hanya sebesar MW. Lalu, berdasarkan Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM 2017 hanya 65,76 MW untuk kapasitasnya terpasang PLTMH yang jumlahnya bahkan kurang dari 9%. Jumlah penduduk yang semakin banyak dan semakin beragamnya jenis aktivitas menuntut untuk terpenuhinya kebutuhan listrik yang juga terus bertambah sehingga butuh pemerataan dalam pasokan energi listrik ke setiap wilayah di Indonesia. Masalah ini dapat diatasi dengan pemanfaatan PLTMH yang dapat dilakukan pada sepanjang aliran sungai dengan kapaitas aliran tertentu. Terdapat dua metode yaitu Turbin Crossflow dengan debit alirannya rata-rata kisaran 25 liter/ detik sampai 1500 liter/ detik serta tinggi air jatuh mulai dari ketinggian 3 m hingga 50 m. Turbin Pico Propeler dengan debit aliran rata-rata kisaran 100 liter/ detik hingga 700 liter/ Jika didasarkan dari metode pemanfaatannya dengan daerah pengaliran yang dilakukan oleh sungai di Indonesia yang lebih dari 100 km2, jumlah total dari 4 pulau di Indonesia adalah 110 sungai. Pulau Jawa dengan jumlah 51 sungai, Sulawesi 38 sungai, Sumatera 11 sungai, dan Kalimantan 10 sungai. Selain itu, pada PLMTH yang melakukan sistem penyimpanan menggunakan waduk besar mampu menyimpan jumlah tertentu energi listrik dalam jangka waktu lama bahkan beberapa tahun dilengkapi dengan layanan grid dan fleksibilitas. Bahkan sebenarnya peluang untuk pengembangan potensi PLTMH telah dilihat oleh pemerintah dan menarik perhatian investor dan pihak lainnya yang terkait. Kementrian ESDM juga telah melakukan pencatatan terhadap 47 lokasi dengan total kapasitas MW untuk dibangun PLTMH. Pulau Jawa berjumlah 2 titik dengan kapasitas 39,4 kW Pulau Kalimantan 4 titik dengan kapasitas 498,9 kW Pulau Sulawesi dengan jumlah 6 titik dan kapasitas 222,7 kW Kepulauan Nusa Tenggara jumlah 10 titik dengan kapasitas 628 kW Papua sebanyak 10 titik dengan kapasitas 812,36 kW Pulau Sumatera dengan jumlah 15 titik dan memiliki kapasitas 404,4 kW. 9. Contoh PLTMH di Indonesia Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam khususnya air juga melakukan pemanfaatan air berupa PLTMH. Pembangkit listrik ini tersebar di berbagai pulau. Pulau tersebut di antaranya adalah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Misalnya di Jawa ada PLTMH Wangan Aji yang terletak pada Kabupaten Wonosobo. Pembangkit listrik ini dikelola oleh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin. Pemanfaatannya memutar dua turbin dengan menggunakan aliran air irigasi dengan kapasitas produksi 140 kW. Ada juga di Pulau Sumatera yang dibangun pada tahun 2018 yaitu PLTMH Silangkitang Tambiski di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Desa ini merupakan salah satu desa pelosok atau pedalaman yang ada di Sumatera Utara. Pembangkit listriknya berasal dari aliran air sungai dan mampu menerangi 7 dusun dengan jarak terjauh dari power house sekitar 12 km. Daya listriknya menyebar ke 155 kepala keluarga dan 96 titk lampu penerangan jalan dari pukul WIB hingga WIB. Warga Desa Silangkitang Tambiski tidak lagi memerlukan genset yang membutuhkan biaya besar untuk menerangi rumah mereka. Selain itu, di Kalimantan ada PLTMH Long Alango di desa Long Alango, Kalimantan Utara. Sebelum dibuat pembangkit listrik, masyarakatnya mengandalkan lampu tembok sebagai alat penerangan serta genset misal untuk menonton televisi. Sistem iurannya dapat disesuaikan agar warga tersebut dapat tetap menikmati listrik di rumahnya yaitu bagi yang belum mampu membayar iuran, bisa menitipkan barang yang dapat dijual di loket pembayaran kemudian hasil penjualannya akan diberikan untuk iuran bulanan warga. Itulah artikel mengenai mikrohidro yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini dapat lebih menyadarkan lagi bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa untuk dikembangkan. Terima kasih sudah membaca. Editor Mega Dinda Larasati [/read]
Atticusbukan orang munafik dan dia adalah orang yang sama di depan umum dan di tempat pribadi: "Atticus jangan pernah melakukan apa pun pada Jem dan aku di rumah yang tidak dia lakukan di halaman", kataku, merasa itu tugasku untuk membela orang tua saya. Nona Maudie: "Atticus Finch sama di rumahnya seperti di jalan umum".
Mikrohidro merupakan energi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi krisis kelangkaan energi dari fosil dengan menggantinya dengan energi dari sumber daya air. Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH, adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air sebagai sumber energi, turbin dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air. Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis tata letak sungai, tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepisungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2,5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain Dam/Bendungan Pengalih intake. Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungaike dalam sebuah bak pengendap. Bak Pengendap Settling Basin. Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir. Saluran Pembawa Headrace. Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Bak penenang Forebay. Bak penenang berada di ujung saluran pembawa yang berfungsi untuk mecegah turbulensi air sebelum diterjunkan melalui pipa pesat Pipa Pesat Penstock. Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.[rujukan?] Pipa Hisap, draft tube. Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekananatmosfer. Generator. Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan. Pengalih Beban Ballast load. Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder dummy ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol. Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi kondisi geografis, baik potensi aliran air serta ketinggian tempat serta budaya masyarakat. Sehingga terdapat kemungkinan terjadi perbedaan desain mikrohidro serta komponen yang digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lain. Mikrohidro adalah salah satu yang menggunakan penggerak dari fluida suatu zat yang dapat mengalir. Halliday Resnick. 1994. Fisika jilid 1 terjemahan. Jakarta Erlangga hlm. 553 Adapun ciri-ciri umum dari aliran fluida adalah sebagai berikut Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak steady atau tak tunak non steady. Aliran fluida dapat merupakan aliran berolak rotational atau aliran tak berolak irrotational. Aliran fluida dapat termampatkan compressible atau tak termampatkan incompressible. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental viscous atau tak kental nonviscous.
Berikutini bukan merupakan proses yang terjadi pada sintesis protein adalah . RNAd keluar dari inti sel menuju ribosom; RNAd dibentuk oleh DNA di dalam sitoplasma; RNAt membawa asam amino menuju ribosom; DNA merancang sintesis protein; Di dalam ribosom terdapat RNAr; Jawaban: B. Pembahasan: RNAd dibentuk oleh DNA di nukleus bukan di

Komponen utama penyusun minyak bumi adalah hidrokarbon CH. Namun, tidak hanya hidrokarbon, dalam minyak mentah crude oil juga tedapat campuran bahan-bahan lainnya. Lalu apa saja ? mari kita bahas secara lengkap komposisi minyak bumi. Komponen Penyusun Minyak Bumi Pada artikel sebelumnya yang membahas proses pembentukan minyak bumi, sudah dijelaskan bahwa minyak bumi itu berasal dari material organik yang tertimbun didasar perairan selama jutaan tahun. Hasilnya berupa minyak mentah yang memiliki sifat mudah terbakar. Bahan bakar minyak seperti bensin, minyak tanah, dan solar itu bukan komposisi dari minyak bumi melainkan hasil dari proses pengolahan minyak bumi. Lalu apa saja kandungan/komposisi kimia didalam minyak mentah tersebut ? Seperti yang dikemukakan diawal, hidrokarbon adalah komponen utama penyusun minyak bumi. Artinya sebagian besar minyak bumi disusun oleh material hidrokarbon. Meski demikian, minyak bumi tidak disusun dari hidrokarbon saja. Ada material lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur dan logam. Komposisinya, bisa anda lihat pada tabel dibawah ini. Presentase diatas bukan merupakan patokan, artinya kandungan tiap molekul itu dipengaruhi faktor lokasi penambangan dan kadalaman sumur minyak. Hidrokarbon sendiri merupakan senyawa yang terdiri dari atom hidrogen dan karbon. Sifat utama dari hidrokarbon ini adalah mudah terbakar, sehingga bahan bakar minyak yang sering kita gunakan itu terbuat dari hidrokarbon ini. Ada berapa jenis hidrokarbon ? Dilihat dari jumlah atom karbonnya, senyawa hidrokarbon yang terkandung didalam minyak bumi ada banyak jenis. Contohnya seperti tabel dibawah. Dari tabel diatas maka bisa dijelaskan seperti berikut ; 1. Fraksi gas Merupakan kelompok hidrokarbon yang terdiri dari metana hingga butana, ini adalah hidrokarbon ringan yang memiliki atom karbon paling sedikit dalam satu molekul. Oleh sebab itu, jenis hidrokarbon ini mudah sekali menguap bahkan pada suhu minus. pemanfaatan hidrokarbon fraksi gas ini adalah sebagai bahan bakar gas elpiji. Elpiji yang dijadikan bahan bakar kompor gas menggunakan hidrokarbon berjenis butana atau C4H10. 2. Fraksi bensin Merupakan kelompok hidrokarbon pentana - oktana, bentuknya cair namun mudah sekali menguap, untuk kegunannya sebenarnya cukup banyak. Yang paling menonjol adalah sebagai bahan bakar kendaraan atau bensin. Hanya saja, bensin hanya terdiri dari oktana atau C8H18, sementara jenis lainnya seperti pentana sampai heptana sebagai pelarut, pembersih dan zat aditif bensin. 3. Fraksi kerosin Ini terdiri dari hidrokarbon C9H20 - C16H34, merupakan hidrokarbon berat berbentuk cair dan tidak mudah menguap pada suhu kamar. Kegunaan fraksi ini antara lain sebagai bahan bakar minyak tanah, solar, dan aviation turbine avtur. 4. Residu Residu disini berarti sisa-sisa hidrokarbon yang tidak menguap saat ketiga fraksi diatas sudah dipisahkan. Residu ini terdiri dari molekul hidrokarbon dengan jumlah atom diatas 17 permolekul. Sehingga semakin banyak jumlah atomnya, semakin padat struktur molekulnya. Biasa digunakan sebagai bahan dasar oli, parafin wax, dan aspal. 4 fraski diatas dibedakan berdasarkan jumlah atom karbonya, tapi kalau dilihat dari ikatan penyusunnya maka ada 4 jenis hidrokarbon yakni ; Alkana, merupakan hidrokarbon jenuh atau yang paling sederhana, dimana ikatannya akan membentuk rantai lurus. Didalam minyak bumi, ada sekitar 30 % kandungan parafin. Naptena atau sikloalkana, merupakan hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih cincin karbon pada molekul penyusunnya. Kandungannya didalam minyak bumi sekitar 40%. Aromatik, merupakan jenis senyawa hidrocarbon yang tidak memiliki cincin H yang lengkap, kandungannya sekitar 15%. Aspaltena, merupakan sisa-sisa dari senyawa hidrokarbon yang tidak masuk kedalam 3 kategori diatas, kandungannya juga hanya sekitar 6 %. Bahan bakar seperti bensin diperoleh dari minyak bumi dengan cara destilasi betingkat yang memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing jenis minyak. Lebih jelasnya, simak 6 Jenis minyak yang diperoleh dari destilasi minyak bumi.

mikrohidromerupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. [ butuh rujukan] secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi ), turbin dan generator. [ butuh rujukan] mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian
Mikrohidro – Riset dan pengembangan berkaitan energi ramah lingkungan saat ini tengah dilakukan oleh berbagai negara. Bukan tanpa sebab, pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbarui ini diharapkan mampu menekan laju pemanasan global yang kian meningkat. Salah satu pemanfaatan tersebut ialah untuk menghasilkan energi listrik melalui sumber daya air atau aliran air. Pemanfaatan ini dinamakan dengan pemanfaatan mikrohidro. Pemanfaatan mikrohidro umumnya dilakukan di daerah pedesaan yang mempunyai daerah aliran sungai, air terjun, serta saluran irigasi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan mengenai apa itu mikro hidro. Pengertian MikrohidroKelebihan PLTMHKekurangan PLTMHPrinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga MikrohidroKomponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro1. Bendungan2. Bak Pengendap3. Saluran Air4. Bak Penenang5. Pipa Pesat6. Turbin7. Pipa Hisap8. Generator9. Panel Kontrol10. Pengalih BebanBiaya Pembangunan PLTMHDaerah Pengembangan MikrohidroPotensi Mikrohidro di IndonesiaContoh PLTMH di IndonesiaFAQ Mikrohidro adalah suatu instalasi pembangkit listrik yang menggunakan sumber daya atau energi aliran air sebagai penggerak untuk menghasilkan listrik dengan skala kecil. Aliran air yang dimanfaatan memiliki ketinggian dan kapasitas aliran tertentu. Pemanfaatan ini juga dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH. Pengertian mikrohidro juga terdapat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Pemanfaatan Infrastruktur Sumber Daya Air untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air/ Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro/ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. PLTMH diartikan sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga yang berasal dari aliran air atau terjunan air, waduk atau bendungan, serta saluran irigasi yang dibangun secara multiguna dan menghasilkan kapasitas listrik kurang dari 1 MW Mega Watt. Meski sama-sama menggunakan tenaga air, namun kapasitas listrik yang dihasilkan tersebut tidak lebih besar dibanding dengan PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, karena di berbagai wilayah terdapat banyak aliran sungai dan air terjun. Pemanfaatan ini bertujuan untuk menghemat energi yang selama ini ditopang oleh pembangkit listrik lainnya. Selain itu, PLTMH juga bersifat ramah lingkungan sehingga minim menghasilkan emisi dan polusi. Pengertian lain terkait PLTMH adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan air sebagai tenaga utama untuk menghasilkan daya. Besaran daya yang dihasilkan dari pembangkit ini tidak lebih dari 500 kW sehingga hanya mampu memasok kebutuhan listrik dalam jumlah sedikit. Pembangkit listrik mikrohidro juga sering disebut sebagai white resources atau energi putih, karena menghasilkan listrik yang berasal dari sumber daya alam yang ramah lingkungan. Kelebihan PLTMH Riset dan pengembangan pembangkit listrik mikrohidro saat ini sedang berlangsung. PLTMH dianggap memiliki beberapa keunggulan dibanding pembangkit listrik lainnya, seperti penggunaan sumber daya air yang potensinya melimpah di alam. Selain itu, bahan baku sumber energi ini ramah lingkungan dan dapat menjadi energi alternatif secara berkesinambungan. Dapat dikatakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro tidak menghasilkan limbah dan emisi gas lainnya. Menurut International Energy Agency, kebutuhan biaya sumber daya pembangkit ini juga cukup murah serta tidak menyebabkan pencemaran. Bahkan tingkat efisiensi produksi listrik PLTMH mencapai 75% hingga 80%. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro disebut tidak menghasilkan polusi, antara lain polusi udara, polusi suara, polusi air dan pencemaran lainnya. Sebagai pembanding, tentu pembangkit listrik dari tenaga fosil lebih memberikan ancaman pencemaran lebih tinggi. Pembangunan PLTMH juga mengajak peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan nilai sumber daya alam dan tidak memanfaatkannya secara sembarangan. Selain itu juga akan timbul hubungan baik antara masyarakat dengan alam serta kesadaran untuk menjaga fungsi alam, misalnya dengan menjaga hutan tetap lestari agar sumber air selalu tersedia. Masyarakat juga dapat berkontribusi dalam mengelola pembangkit listrik mikrohidro bagi keperluan yang mendukung perekonomian dan sosial budaya. Hal tersebut tentu akan menunjang kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Tidak terbatas pada kemampuan menghasilkan energi listrik, akan tetapi proyek ini juga menjadi upaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat untuk lebih kooperatif dan meningkatkan pendapatannya. PLTMH merupakan solusi untuk mengatasi belum teralirinya listrik di daerah-daerah pelosok Indonesia oleh PLN. Dengan adanya energi listrik, masyarakat pedesaan akan semakin mudah dalam melakukan kegiatan sehar-hari. Bahan utama dari pembangkit listrik mikrohidro adalah air yang juga menghasilkan sampingan, berupa aliran air yang dapat digunakan untuk keperluan irigasi pertanian. Sektor budidaya pun akan terbantu dengan adanya air, misalnya budidaya ikan. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro secara langung maupun tidak langsung akan memaksimalkan fungsi daerah tangkapan air dan secara otomatis masyarakat akan memelihara kualitas air untuk keperluan pembangkit listrik. Hal itu tentunya lebih efektif jika masyarakat harus menggunakan genset diesel yang sumber bahan bakarnya sulit ditemukan di kawasan mereka. Kekurangan PLTMH Dibalik kelebihan teknologi mikrohidro, ternyata memiliki beberapa kekurangan. Salah satu contohnya adalah membutuhkan biaya investasi yang cukup tinggi, meskipun nantinya biaya operasional dan pemeliharaannya cukup murah. Dana investasi tinggi yang dimaksud ilah untuk membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro diperlukan komponen atau spare part yang mahal. Kurangnya sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat juga akan sulit menyadarkan mereka tentang manfaat positif teknologi ini. Faktor ketersediaan air, seperti debit aliran dan ketinggian air juga akan berpengaruh terhadap kapasitas listrik yang dihasilkan. Ancaman penurunan kapasitas biasanya dialami apda masa kemarau dimana debit dan jumlah air akan menurun, sehingga berpengaruh terhadap kurangnya pasokan listrik ke masyarakat. Kelemahan dari PLTMH selanjutnya adalah daya listrik yang dihasilkan tidak sebesar Pembangkit Listrik Tenaga Air, sehingga distribusi listrik ke pelanggan terbatas. Jika dipaksakan melayani lebih banyak pelanggan, maka akan terjadi penurunan kualitas listrik. Oleh sebab itu, diperlukan penyesuaian antara kapasitas listrik pembangkit mikro hidro dan kebutuhan listri masyarakat. Lokasi pembangunan PLTMH tidak boleh jauh dari pemukiman masyarakat, karena jarak yang terlalu jauh akan mengurangi nilai ekonomisnya. Daya energi listrik akan hilang jika melalui kabel yang panjang dan menyebabkan kerugian bagi pengguna PLTMH. Untuk mengurangi risiko kegialngan daya, maka jarak maksimal pengguna dan pembangkit listrik maksimal adalah 2 km. Anggapan mengenai sumber daya air yang dapat diperoleh secara gratis menjadikan penentuan tarif listrik lebih sulit. Padahal penentuan biaya pakai listrik tersebut juga harus mempertimbangkan nilai investasi dan biaya perawatan sparepart. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Hampir mirip dengan prinsip kerja PLTA, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro juga mengubah energi potensial air menjadi energi listrik meski dalam bentuk yang berbeda. Kebutuhan air sebagai sumber energi potensial harus didukung dengan pembuatan bendungan agar suplai air terpenuhi serta pembuatan saringan untuk menyaring sampah. Pembangunan bendungan harus berada di kawasan yang terhindar dari banjir dan stabil. Cara kerja PLTMH dimulai dari air sebagai sebagai sumebr energi potensial. Aliran air turun dari ketinggian tertentu yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi kemudian mengenai turbin yang dilengkapi penutup lalu mengarah ke baling-baling yang tersambung pada 2 piringan sejajar yang terbuat dari baja sebagai penyeimbang. Selanjutnya poros turbin akan berputar akibat energi kinetik air yang berubah menjadi energi mekanik. Putaran tersebut dihubungkan menggunakan kopling agar bisa tersambung atau ditransmisikan ke generator. Oleh sebab itu, aliran air merupakan faktor utama pada PLTMH. Posisi generator dan turbin sebaiknya dipisah pada dua rumah berbeda berserta pondasinya. Sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah yang berasal dari getaran keduanya, sehingga listrik bisa disimpan atau dialirkan ke pengguna. Jenis generator yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro adalah generator induski dan generator sinkron. Sedangkan sistem transmisi dapat menggunakan transmisi langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi, penggunaan sistem transmisi langsung lebih disarankan karena pemindahan gaya lebih mudah dilakukan, lebih ringkas, serta tingkat efisiensi lebih tinggi. Namun penggunaan transmisi ini menuntut kepresisisan antara sumbu generator dan turbin. Untuk mengatasinya, maka digunakanlah gearbox untuk mengubah rasio kecepatan putaran. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Untuk membangun sistem PLTMH, diperlukan berbagai komponen agar fungsinya dapat terlaksana, antara lain 1. Bendungan Bendungan atau dam adalah konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menahan laju aliran sungai. Pada sistem PLTMH, bendungan berfungsi untuk mengalihkan air ke bagian pembuka pada bagian sisi sungai. Air tersebut kemudian diteruskan ke bak pengendap. Selain itu, konstruksi bendungan juga dibuat untuk mengontrol ketinggian permukaan air. 2. Bak Pengendap Bak pengendap atau settling basin adalah penampung air yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari air. Pasir yang ikut terbawa dalam saluran pipa akan merusak komponen lainnya. 3. Saluran Air Bagian ini merupakan saluran terbuka yang berfungsi mengalirkan air menuju bak penenang. Saliran pembawa atau headrace ini berperan dalam menjaga kestabilan debit air. Konstruksi bangunannya harus memiliki elevasi atau mengikuti kemiringan kontur bukit. 4. Bak Penenang Bak penenang atau headtank berfungsi sebagai pengatur perbedaan air ang keluar dari pipa pesat dan saluran pembawa. Bak penenang juga berperan dalam proses pemisahan air dengan kotoran lainnya. 5. Pipa Pesat Pipa pesat atau penstock berfungsi untuk mengalirkan air dari bak penenang menuju turbin yang posisinya lebih rendah. 6. Turbin Turbin merupakan komponen yang berperan untuk mengubah energi potensial dari air menjadi energi mekanik. Aliran air yang mengenai turbin akan membuatnya berputar dan putaran tersebut diteruskan ke generator yang terhubung dengan gearbox. 7. Pipa Hisap Drafttube atau pipa hisap berperan untuk menghisap air dan mengatur tekanan aliran air yang tinggi kembali ke tekanan normal. 8. Generator PLTMH biasanya menggunakan dua jenis generator, yakni generatir sinkron dan generator induksi. Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang berasal dari turbin menjadi energi listrik. Putaran turbin tersebut menghasilkan arus AC dari gerakan elektron pada kumparan magnet dalam generator. 9. Panel Kontrol Panel kontrol adalah pusat pengaturan yang berfungsi menjaga mesin bekerja pada batasan yang diinginkan. Panel kontrol juga berperan untuk mengatur tekanan output agar tetap stabil. 10. Pengalih Beban Pengalih beban atau ballast load dioperasikan dari panel kontrol. Fungsi komponen ini ialah untuk mengalihkan beban ketika beban yang diperoleh pengguna mengalami penurunan. Beban ini disebut sebagai dummy atau beban sekunder. Biaya Pembangunan PLTMH Kebutuhan dana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro menyesuaikan dengan kapasitas listrik yang dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan maksimal agar nilai investasi pembangunan tidak menimbulkan kerugian. Untuk menentukan biaya pembangunan dapat dihitung dari satuan per kW. PLTMH berkapasitas 4 kW hingga 50 kW yang melakukan peningkatan kapasitas pembangkitnya dapat menurunkan biaya pembangunan mencapai Rp bahkan lebih. Pembangunan PLTMH dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Hasil keuntungan pembangkit listrik mikrohidro biasanya akan mengembalikan modal awal pada tahun ke 4. Misalnya pengembalian modal PLTMH yang bernilai investasi US$ 2 juta untuk kapasitas listrik 1 MW Mega Watt. Daerah Pengembangan Mikrohidro Pengembangan pembangkit listrik mikrohidro cocok dilakukan di daerah yang memiliki potensi air, kemiringan serta aliran sungai. Aliran sungai yang dimaksud berupa aliran yang dapat dibendung, terjunan, serta alur curam sesuai kondisi geografis dan topografi lingkungannya. Potensi Mikrohidro di Indonesia Kebutuhan pasokan listrik untuk daerah di pedesaan belum sepenuhnya terpenuhi oleh PLN. Oleh sebab itu, PLTMH sangat berpeluang diterapkan di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh wilayah Indonesia yang memiliki banyak aliran sungai dengan sumber air yang melimpah. Pemanfaatan air yang lebih maksimal dapat menjadi solusi energi alternatif berupa aliran listrik untuk mendukung kesejahteraan warga. Pixabay Contohnya adalah potensi dari waduk Saguling, Jatiluhu dan Cirata yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan listrik Pulau Jawa dan Bali. Selain itu, pertimbangan yang tidak kalah penting adalah sumber daya yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan pencemaran. Berdasarkan hitungan yang telah ada, potensi air yang ada di Indonesia jika dimanfaatkan secara serius dapat menghasilkan energi listrik hingga kapasitas MW Mega Watt. Dari total keseluruhan tersebut, hanya 10% yang baru dimanfaatkan untuk PLTMH, yakni sebesar MW. Sedangkan data Dirjen Ketenagalistrikan Kemeterian ESDM pada 2017 silam menunjukkan hanya 65,76 MW kapasitas yang dihasilkan dari PLTMH atau hanya sekitar < 9%. Jumlah penduduk yang kian meningkat tentunya menambah beban kebutuhan listrik ikut bertambah. Pemerataan pasokan listrik ke setiap wilayah di Indonesia perlu ditingkatkan dan adanya PLTMH diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini, terutama di daerah sepanjang aliran sungai. Pemanfaatan potensi daerah aliran sungai melalui PLMTH dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu Turbin Crossflow pada sungai dengan debit aliran rata-rata 25 liter per detik hingga liter per detik dan tinggi air jatuh antara 3 meter sampai 50 meter. Turbin Pico Propeler pada sungai dengan debit aliran rata-rata 100 liter per detik hingga 700 liter per detik. Metode tersebut dapat di terapkan pada sungai-sungai di Indonesia yang rata-rata memiliki aliran lebih dari 100 km2, yang terdiri dari 110 sungai di 4 pulau utama, yaitu pulau Jawa dengan jumlah 51 sungai, Sulawesi 38 sungai, Sumatera 11 sungai, dan Kalimantan 10 sungai. Selain itu, potensi pembangunan PLTMH di beberapa waduk besar di Indonesia dapat dijadikan tempat penyimpanan energi listrik dalam jumlah tertentu dan jangka panjang selama beberapa tahun melaluli layanan grid dan fleksibilitas. Potensi ini telah mendapat perhatian dari pemerintah dan menarik perhatian investor. Kemeterian ESDM juga telah melakukan pencatatan pada 47 lokasi yang berpotensi menghasilkan listrik berkapasitasn MW untuk PLTMH, antara lain Pulau Jawa berjumlah 2 titik dengan kapasitas 39,4 kW Pulau Sumatera dengan jumlah 15 titik dan memiliki kapasitas 404,4 kW. Pulau Kalimantan 4 titik dengan kapasitas 498,9 kW Kepulauan Nusa Tenggara jumlah 10 titik dengan kapasitas 628 kW Pulau Sulawesi dengan jumlah 6 titik dan kapasitas 222,7 kW Papua sebanyak 10 titik dengan kapasitas 812,36 kW Contoh PLTMH di Indonesia Indonesia yang kaya akan sumber daya alam untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air telah melakukan pembangunan di beberapa pulau, seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Contohnya adalah PLTMH Wangan Aji yang berada di Wonosobo. Pembangkit listrik mikrohidro ini dikelola oleh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin yang memanfaatkan putara dua turbin menggunakan aliran air irigasi dan menghasilkan kapasitas listrik 140 kW. Pada tahun 2018 di Pulau Sumatera juga telah dibangun PLTMH Silangkitang Tambiski, tepatnya di Tapanulis Selatan, Sumatera Utara. PLTMH di lokasi ini berhasil memberikan pasokan listrik pada desa pelosok. Listrik tersebut berasal dari aliran sungai yang disebar ke 7 dusun sekitarnya dengan titik terjauh dari power house sekitar 12 km. Daya listrik digunakan lebih dari 155 kepala keluarga dan 96 titik lampu penerangan jalan yang menyala dari pukul WIB hingga WIB. Warga yang sebelumnya menggunakan genset untuk mendapat energi listrik saat ini tidak memerlukannya. Sedangkan di Pulau Kalimantan terdapat PLTMH Long Alango yang terletak di desa Long Alango, Kalimantan Utara. Sebelum adanya pembangkit listrik mikrohidro, warga disini menggunakan lampu tembok sebagai alat penerangan dan genset untuk alat-alat elektronik mereka. Untuk memenuhi biaya operasional dan perawatan, warga membentuk sistem iuran dan bagi yang tidak mampu membayar dapat menitipkan barang yang dimilikinya untuk dijual di loket pembayaran. Hasil dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk menutup biaya iuran bulanan berlangganan listrik. FAQ Apa yang dimaksud PLTMH? PLTMH merupakan kependekan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, yaitu pembangkit listrik berskala kecil dengan output antara 1MW -10 MW yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga. Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit air per detik yang mengalir di sungai. Abiotikmerupakan komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Dari semua pilihan jawaban di atas, bakteri bukanlah merupakan komponen abiotik karena merupakan. Yg bukan komponen abiotik : c. tumbuhan karena termasuk makhluk hidup. Itu semua dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk melakukan pertumbuhan dan proses metabolisme tubuh. Komponen Pembangkit listrik tenaga mikrohidro PLTMh adalah suatu sistem pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas kecil yang umumnya sesuai untuk penggunaan secara individual atau sekelompok pengguna yang tinggal terpisah dari jarak listrik komersial CECT, 2004. Umumnya yang tergolong kelas PLTMh adalah pembangkit dengan daya dibawah 100 kW Masters, 2004. Komponen penyusun sebuah mikrohidro secara garis besar terdiri dari komponen bangunan pendukung sipil, komponen mekanis, dan komponen elektris. Komponen bangunan sipil berwujud dam dan pipa pesat bertugas mengalirkan fluida kerja dari sumber menuju ke turbin air. Komponen mekanis berwujud turbin bertugas mengubah energi kinetik air menjadi energi gerak mekanis. Sedangkan komponen elektris yang berwujud generator berfungsi mengubah energi gerak mekanis menjadi energi listrik CECT, 2004. Struktur umum sebuah PLTMh dapat dilihat pada Gambar dengan penjelasan sebagai berikut a. Sumber air Intake. b. Perpipaan yang menghubungkan sumber air bak penampung. c. Bak penampung yang berfungsi sebagai buffer. d. Pipa pesat yang berfungsi menyalurkan air ke turbin pembangkit listrik. e. Ruang pembangkit tempat diletakkannya generator listrik dan turbin. f. Saluran pelimpah untuk pembuangan air. g. Jaringan listrik. Gb 1 Komponen-komponen utama PLTMh CETC, 2004Gb 2 Dasar sistem kontrol pembebanan PLTMhKelebihan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikrohidro1. Tidak Menghasilkan Emisi2. Memberdayakan Masyarakat3. Biaya Operasional Cukup Murah4. Memaksimalkan Sumber Daya AirKekurangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikrohidro1. Butuh Investasi Besar2. Dipengaruhi Musim3. Daya Listrik yang Dihasilkan Tidak Sebesar PLTA4. Harus Dibangun Dekat Pemukiman Gb 1 Komponen-komponen utama PLTMh CETC, 2004 Pengaturan Beban pada PLTMh PLTMh tidak memanfaatkan governor untuk mengendalikan keluaran dayanya. Hal ini disebabkan oleh alasan ekonomis dimana harga governor yang sangat mahal bahkan lebih mahal dari harga turbin untuk keperluan mikrohidro Hearn dkk, 1992. Untuk menjaga agar tegangan dan frekuensi keluaran PLTMh tetap baik dan tidak membahayakan generator dan beban/peralatan yang terhubung kepadanya, diperlukan sebuah sistem dummy load CETC 2004, Hearn dkk. 1992. Dengan kata lain, peran pengatur beban dalam PLTMh sangat penting mengingat peranti inilah yang bertugas menjamin operasi pembangkit listrik dan beban yang terhubung kepadanya berada dalam kondisi aman. Dengan dummy load ini, generator seolah-olah melihat beban yang terhubung kepadanya berada pada tingkatan konstan meskipun sesungguhnya berubah-ubah. Interkoneksi antara PLTMh, beban, dan peranti pengatur beban dummy load dapat dilihat pada Gambar di bawah ini Gb 2 Dasar sistem kontrol pembebanan PLTMh Para peneliti Indonesia telah berhasil mengembangkan secara mandiri teknologi dummy load tersebut. Umumnya memanfaatkan peranti kendali digital dalam bentuk mikrokontroler atau programmable logic controller PLC Hasan 2007, Wibowo 2009. Metode yang dikembangkan umumnya menggunakan relay atau kontaktor sebagai switch dan pemanas sebagai dummy load. Metode lainnya yaitu pengembangkan peranti kendali dummy load konvensional yang dapat mengendalikan sebuah PLTMh secara mandiri dengan intervensi operator seminimal mungkin. Implementasi kendali digital berbasis mikrokontroler lebih diutamakan mengingat biayanya yang lebih murah bila dibandingkan dengan peranti kendali berbasis PLC. Lebih jauh, pengembangan sistem berbasis mikrokontroler telah dapat dikuasai secara baik oleh Bangsa Indonesia sehingga memungkinkan pengembangan sistem PLTMh dengan konten nasional yang cukup tinggi. Kelebihan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikrohidro Terdapat beberapa hal yang menjadi keunggulan dari sistem pembangkit listrik tenaga air mikrohidro, silakan simak penjelasan di bawah untuk memahaminya. 1. Tidak Menghasilkan Emisi Air merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang ketersediaannya sangat melimpah di alam. Sudah diketahui bersama bahwa air merupakan sumber energi ramah lingkungan. Sehingga sistem pembangkit listrik tenaga air mikrohidro ini tidak menghasilkan emisi. Selain tidak menghasilkan emisi, sistem pembangkit listrik ini juga tidak menimbulkan pencemaran air, suara, dan udara. Berbeda dengan pembakit listrik tenaga fosil yang menyebabkan pencemaran dan berpotensi merusak lingkungan. 2. Memberdayakan Masyarakat Umumnya, sistem pembangkit listrik tenaga air mikrohidro dibangun di area yang belum tersentuh aliran listrik PLN. Disadari atau tidak, pembangunan PLTMH merupakan salah satu upaya memberdayakan masyarakat. Selain itu, pembangunan PLTMH juga menjadi media untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat. Dengan begitu, akan tercipta suatu hubungan timbal balik yang harmonis antara masyarakat dan alam. Agar sumber daya air tetap terjaga, ada upaya yang wajib dilakukan oleh masyarakat, seperti menjaga hutan tetap lestari. Tidak hanya sampai di situ, untuk pengelolaannya, masyarakat pun akan berperan aktif. Secara tidak langsung, sektor perekonomian, sosial, dan budaya pun akan terdorong karena adanya PLTMH ini. 3. Biaya Operasional Cukup Murah Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga air dan pembakit listrik lainnya, PLTMH membutuhkan biaya operasional yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan pengelolaan dan pemeliharaannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat yang menggunakannya. 4. Memaksimalkan Sumber Daya Air Seperti namanya, tenaga yang digunakan dalam sistem PLTMH merupakan air yang mengalir. Biasanya, sumber daya ini hanya digunakan untuk irigasi atau mengairi lahan pertanian atau budidaya ikan. Untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia melimpah di alam, masyarakat diarahkan untuk membangun PLTMH. Hal ini berlaku untuk wilayah yang tidak terjangkau listrik konvensional dan terdapat sumber daya air melimpah di sekitarnya. Membangun sistem PLTMH tentu jauh lebih efektif, ekonomis, dan bebas emisi ketimbang memakai genset diesel untuk menghasilkan listrik. Kekurangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikrohidro Selain memiliki keunggulan seperti yang telah dijelaskan di atas, sistem pembangkit listrik mikrohidro ini juga punya beberapa poin yang menjadi kekurangannya, antara lain 1. Butuh Investasi Besar Meski di atas sempat disebutkan bahwa sistem PLTMH membutuhkan biaya operasional yang kecil dan murah, tapi lain hanya dengan biaya investasi yang harus disiapkan. Biayanya jauh lebih besar karena peralatan yang dibutuhkan juga memiliki harga yang mahal. 2. Dipengaruhi Musim Seperti yang sudah diketahui bersama, tenaga listrik yang dihasilkan PLTMH sangat dipengaruhi oleh debit dan ketinggian air. Ketersediaan sumber daya air yang mengalir tidak selalu stabil sepanjang tahun. Debit air berada di titik maksimal ketika musim penghujan, yang umumnya terjadi pada Oktober hingga April. Namun debit air akan menurun ketika musim kemarau datang, antara April sampai Oktober. Hal ini membuat kapasitas listrik yang dihasilkan oleh PLTMH menurun. Dengan begitu, masyarakat harus mengurangi konsumsi listrik. Tidak jarang juga terjadi pemadaman karena listrik yang dihasilkan tidak cukup untuk mengaliri seluruh rumah. 3. Daya Listrik yang Dihasilkan Tidak Sebesar PLTA Sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro memang bisa menjadi alternatif untuk wilayah yang tidak tercover layanan listrik konvensional atau PLTA. Namun PLTMH memiliki kekurangan yaitu daya listrik yang dihasilkan lebih rendah jika dibandingkan dengan PLTA. Karena daya listrik yang tidak begitu besar ini, distribusi ke para pelanggan menjadi lebih terbatas. Akan terjadi penurunan kualitas listrik jika dipaksakan mengaliri listrik ke pelanggan dalam jumlah lebih banyak. 4. Harus Dibangun Dekat Pemukiman Poin terakhir yang menjadi kelemahan bagi PLTMH adalah harus dibangun dekat dengan pemukiman atau lokasi pelanggan. Jika alirannya terlalu jauh, daya listrik berpotensi hilang ditengah jalan. Adapun batas maksimalnya adalah 2 km antara pembangkit dengan pengguna. Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangannya, sistem pembangkit listrik tenaga air mikrohidro ini cukup membantu masyarakat yang tidak terjangkau PLN. Harapannya, sosialisasi mengenai PLTMH ini semakin masif dan bisa dibangun di lebih banyak tempat. tIUOL. 358 244 47 238 212 1 486 380 385

berikut ini yang bukan merupakan komponen utama dari mikrohidro adalah